Pantai Cermin// Warta Sibhara Online,
Sekolah MTS Al – Wasliyah 16 Perbaungan melaksanakan acara Wisuda perpisahan yang dapat kita lihat dari Papan Bunga Ucapan selamat yang terpampang disekitaran lokasi acara di Pantai Sri Mersing. Dari pantauan media acara dihadiri dari perwakilan Kantor Kementerian Agama, perwakilan Kepolisian, perwakilan TNI, Kepala Sekolah dan guru-guru serta orangtua Siswa serta undangan lainnya.
Acara yang dimulai dari pukul 9.00 wib hingga selesai dengan berbagai kata sambutan serta tari tarian untuk menghibur para undangan.
Saat kru Media mencoba mengkonfirmasi pihak orangtua murid yang menghadiri mengatakan “Alhamdulillah anak saya telah selesai menempuh pendidikan ditingkatkan MTS dan untuk biaya ujian dan sekaligus acara ditempat ini seluruhnya mencapai senilai 900 ribuan rupiah” kata lelaki yang meminta agar namanya jangan tuliskan pada pemberitaan.
Di sela sela acara, kru Media mencoba mengkonfirmasi beberapa orang pihak guru dan mengatakan “Masalah itu coba tanyakan saja kepada Kepala sekolahnya bang, hari ini bagi saya hari sedih karena berpisah dengan murid murid, tapi disamping sedih ada rasa kecewa” kata beberapa guru kepada wartawan.
Oleh karena ada beberapa orang guru membuat pernyataan kecewa, kembali Awak Media menanyakan perihal rasa kekecewaan yang dialami mereka. Tapi sangat disayangkan beberapa guru hanya terdiam dan menggelengkan kepalanya sambil menyantap nasi kotak.
Sementara, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara telah mengeluarkan larangan adanya Study Tour Perpisahan diluar sekolah, hal ini sudah jelas tidak mengindahkan peraturan yang dibuat pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Menurut Pengamat Pendidikan dan Pengurus Bidang Pendidikan Asosiasi Keluarga Besar Pers Indonesia Gunawan Purba, “Hal ini tentu harus ditindak lanjuti, agar tidak berkepanjangan dan tidak menentang peraturan pemerintah” Himbaunya.
Ditempat terpisah Pengurus DPP Lembaga Bantuan Hukum Sibhara E.S Siregar mengatakan " Masalah guru yang kecewa, kami lakukan investigasi, apakah masalah gaji atau masalah dana dana yang didapat dari bantuan pemerintah atau hal hal lainnya, akan kami upayakan mencari tau demi membela para guru, kami akan kordinasi kepada kepolisian atau kejaksaan" katanya. (TIM)